Headlines News :

Latest Post

MGMP Bahasa Inggris Sebagai Wadah yang Memudahkan Konsolidasi dan Koordinasi

Written By Admin on Monday, July 7, 2014 | 9:28 AM

Humas Polman (Kemenag) Ka. Kementerian Agama Kab. Polewali Mandar Imran K. Kesa didampingi Ka. Seksi Madrasah Hj. Ruaedah dan Ketua Pokjawas Syamsu Alam buka acara MGMP Bahasa Inggris Madrasah Tsanawiyah yang berlangsung di Aula Seksi Madrasah Kantor Kementerian Agama Kabupaten Polewali Mandar 3 Juli 2014 Kemarin.
Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Bahasa Inggris ini dimaksudkan sebagai wadah yang memudahkan konsolidasi dan koordinasi untuk bisa saling melengkapi perangkat pembelajaran terkait dengan Mata Pelajaran Bahasa Inggris. koordinator MGMP Bahasa Inggris Wilayah 1 dan 2 Akhmad, S.Pd. mengharapkan kiranya dalam waktu dekat kepengurusan MGMP Tingkat Kabupaten Polewali Mandar bisa terbentuk, dan MGMP dalam bidang pelajaran lainnya pun bisa terbentuk dalam rangka meraih sukses dalam pembinaan dan peningkatan kualitas dan mutu  peserta didik  khususnya yang ada di Lingkup  Kantor Kementerian Agama Kabupate Polewali Mandar.
Ka. Kemenag dalam sambutannya  mengapresiasi langkah kongkrit yang ditempuh oleh Seksi Madrasah dalam membangun  semangat dan animo para guru mata pelajaran untuk senangtiasa bersinergi dalam peningkatan mutu dan kualitas pembelajaran dalam berbagai bidang mata pelajaran, salah satu respon  positif dari   kalangan guru (mata pelajaran) yakni hadirnya MGMP-MGMP yang bertujuan untuk ciptakan program-program jitu tanpa napikan koordinasi dan komunikasi dengan pihak-pihak terkait demi terciptanya proses belajar yang lebih baik dan lebih berkualitas.
Pesan beliau kepada pengurus MGMP untuk  segera membenahi organisasi tersebut secara intern termasuk membenahi visi dan misi yang tidak boleh lepas dari visi misi madrasah. demikian juga dengan persoalan model pembelajaran hendaknya didesign secara efektif agar anak didik tidak alami kejenuhan dalam mengikuti proses belajar, olehnya  itu perlu ada ekspansi keilmuan. Misalnya dalam hal Bidang Bahasa Inggris  perlu merutingkan Meeting  (Islamic Meeting) antara anak didik dan guru membahas  persoalan-persoalan Islam, sejarah Islam dan lain-lain dengan  berbahasa Inggris, jadi dialog yang digunakan dalam meeting tersebut hanya menggunakan Bahasa Inggris.
Lebih lanjut Ka. Seksi Madrasah mengingatkan  bahwa MGMP  ini adalah salah satu wadah pengembangan potensi. Oleh karena itu semua guru Bahasa Inggris kiranya memiliki perangkat pembelajaran yang sama dan lebih baik untuk  seluruh peserta didik di madrasah. Beliau berharap dari MGMP Bahasa Inggris ini lahirkan model pembelajaran yang lebih mapan dan sajian pembelajaran itu tidak semata-mata dilaksanakan dalam kelas tetapi juga bisa dilaksanakan di luar kelas seperti pada perkumpulan ataupun perkampungan Bahasa Inggris, dari sini   diharapkan akan lahir ciri khas tersendiri dari madrasah harapnya. (Ahmad F.)

Sumber: http://sulbar.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=201103

Belajar Menulis Bahasa Inggris Untuk Remaja SMP

Written By Admin on Thursday, July 3, 2014 | 8:04 AM

Dalam beberapa dekade terakhir, kurikulum pembelajaran di SMPsudah semakin meningkat. Saat ini proses belajar tata bahasa inggris pun mengalami perkembangan, dengan melakukan beberapa metode dan pendekatan berbeda kepada siswa. Termasuk dengan metode belajar menulis bahasa Inggris untuk remaja SMP.
Dari sebuah sumber riset terpercaya yang didapat dari salah satu petinggi sekolah mengatakan, “bahwa siswa SMP lebih temotivasi menulis teks deskriptif bahasa Inggris dengan menggunakan media gambar.” Jika dilihat efek positifnya terhadap motivasi dan perkembangan siswa, metode tersebut bisa diaplikasikan demi meningkatkan perbaikan kualitas ketrampilan menulis mereka.
Cobalah buat beberapa gambar berantai, kemudian ajak siswa untuk mendeskripsikan gambar-gambar tersebut ke dalam sebuah tulisan bahasa Inggris. Sebaiknya jangan dulu menjadikan grammar sebagai poin penilaian saat pertama kali belajar menulis bahasa Inggris untuk remaja SMP, melainkan nilailah pola kalimat bahasa Inggris mereka, apakah cukup baik dalam menangkap maksud dari gambar dan mendeskripsikannya atau belum.
Jika siswa dinilai telah mampu memahami pola penulisan kalimat bahasa Inggris, ditambah vocabulary yang semakin kaya. Langkah belajar menulis bahasa Inggris untuk remaja SMP selanjutnya adalah, dengan menekankan pemahaman grammar terhadap karya tulis mereka. Berikan beberapa penilaian-penilaian penting untuk mereka yang telah mampu menyusun kalimat dengan grammar yang baik.
Pantaulah kemampuan menulis siswa dari waktu ke waktu, dan bila menemukan beberapa siswa yang kurang bagus perkembangannya di kelas, jangan ragu untuk merekomendasikan belajar menulis bahasa Inggris untuk remaja SMP di tempat kursus. Sebab disana mereka tak hanya akan memperoleh metode efektif dalam menulis teks bahasa Inggris saja, melainkan metode belajar untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara menyeluruh.

Sumber: http://www.ef.co.id/englishfirst/englishstudy/composition/belajar-menulis-bahasa-inggris-untuk-remaja-smp.aspx

Mengisi Hari Libur Untuk Menulis

Asyik.. Liburan lumayan panjang di akhir tahun ini. Pasti sudah banyak rencana berlibur menikmati santai di hari tanpa beban, tanpa perintah, tanpa tugas, tanpa PR, tanpa ini dan itu. Meskipun libur, makan dan minum tentu tidak boleh libur. Olah raga pun harus tetap dijaga agar kesehatan bisa selalu bugar. Alangkah nikmatnya menikmati liburan, apalagi dengan orang tercinta. Bener gak sih?
Mungkin ada saja orang yang sibuk di hari libur, seperti karyawan di tempat-tempat wisata, restoran, hotel dan tempat ramai pengunjung lainnya yang malah harus bekerja lembur. Namun liburan (meski tak libur) bagi mereka bisa menjadi berkah tersendiri mengingat semakin banyaknya penghasilan yang mereka dapatkan lebih dari biasanya. Apapun itu, liburan pasti serba berisi seribu kisah dan cerita; senang dan bahagia itu wajar meski terkadang ada juga yang menyedihkan.
Untuk para siswa SMP dan SMA, alangkah baiknya tetap mengingat bahwa pendidikan kita belum sepenuhnya usai, khususnya lagi bagi anda yang sangat mencintai bahasa Inggris. Karena itu, seharusnya liburan bisa dijadikan momentum untuk semakin meningkatkan kualitas bahasa Inggris yang anda miliki. Kita pasti ingat pelajaran recount text, coba deh ketika sudah pulang ke rumah masing-masing, sebelum tidur ceritakan kisah-kisah liburan dengan bahasa sendiri. Entah itu bertamasya, piknik (apa bedanya ya? :), jalan-jalan ke mall bareng teman-teman, atau bahkan jika kita tetap diam di rumah dan hanya membantu orang tuapun, setidaknya ada catatan apa, kapan dan bagaimana kita habiskan masa-masa liburan. Jika demikian, maka waktu liburan kita tidak hanya sebatas kenangan saja, namun juga dapat menjadi salah satu tahap perkembangan kemampuan bahasa Inggrs kita.
BAHASA INGGRIS, FACEBOOK, dan HARI LIBUR
Semua orang tahu, bahasa Inggris adalah bahasa Internasional yang dibutuhkan oleh setiap orang. Semua orang pun tahu bahwa facebook adalah social network paling tenar di dunia. Mengingat semakin pesatnya dunia teknologi, banyak orang menghabiskan waktu libur hanya dengan berfacebook ria,  membaca status teman-teman mereka dan saling like status plus menjawab setiap komentar pada status mereka. Facebook memang bikin kecanduan. Namun jika kegiatan kita melulu seperti itu, coba pikir berapa status kita dalam sehari, berapa komentar kita setiap hari, berapa? Jika dihitung pasti sudah berlembar-lembar kertas A4. Jika dijual, pasti deh laku.
Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita manfaatkan facebook tidak sekedar menghibur diri saja. Sesekali manfaatkan Facebook dengan menuliskan status 'berbahasa Inggris', sedikit demi sedikit nanti lama-lama juga bisa menjadi bukit :). COBA SEKALI SAJA MENULIS STATUS FACEBOOK / TWITTER DENGAN BAHASA INGGRIS. Jika setiap hari kita update status dalam bentuk kalimat, berarti selama liburan (misal libur 1 minggu) kita sudah menulis 7 kalimat, lumayan. Bayangkan jika status Facebook (jejaring sosial lainnya) yang kita tulis itu lebih panjang dari satu kalimat, Hmm betapa banyak kita menulis kalimat berbahasa Inggris.
Ingat, sedikit demi sedikit saja. Tak usah terburu-buru :)
Jika masih merasa malu menuliskan kata kata dalam bahasa bule, silahkan sobat kunjungi saja FansPage pesbuk englishindo di http://www.facebook.com/englishindo dan tuliskan kata kata alias celotehan berbahasa Inggris yang ingin diungkapkan, dengan begitu semoga saja ada teman-teman di RBI (Referensi Bahasa Inggris) ada yang merespon.
Yah.. Hari Libur. . . Jadi sepi nih :)
 
Sumber: 

Pentingnya Belajar Bahasa Inggris untuk Masa Depan

Di era global seperti sekarang ini, akan semakin banyak perkembangan yang terjadi di negeri ini. Mulai dari
perdagangan bebas, semakin banyaknya berdiri perusahaan-perusahaan asing di indonesia sehingga penggunaan bahasa internasonal seperti bahasa inggris sudah sangat tersebar luas, tentunya untuk para calon entrepreneur dan pencari kerja sudah menjadi suatu keharusan untuk bisa menguasai bahasa inggris agar bisa mengikuti perkembangan jaman di era globalisasi ini. Seperti apa pengaruh besar nya bahasa inggris di dunia internasional ?
Bahasa inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan di dunia. bahasa ini merupakan bahasa ibu untuk lebih dari 400 juta orang diseluruh dunia. dalam setiap hari jutaan orang menggunakan bahasa inggris di tempat kerja maupun di kehidupan sosial. Ketika kepala pemerintahan bertemu, Bahasa inggris adalah bahasa yang paling sering digunakan. Dan ketika orang-orang dari bangsa yang berbeda saling bertemu, bahasa inggris adalah satu-satunya bahasa penghubung yang digunakan oleh mereka.
Jika Anda masih duduk dibangku sekolah maupun kuliah maka beruntunglah Anda masih punya banyak waktu untuk mempelajari dan menguasai bahasa inggris. jadi jika Anda sudah lulus dari sekolah maupun perguruan tinggi, kalian sudah siap memasuki dunia kerja dengan skill bahasa inggris yang mahir.
Bagi yang sudah menjadi karyawan, keterampilan berbahasa Inggris bisa terus ditingkatkan. Dengan skill bahasa Inggris yang baik, karier Anda kemungkinan besar akan terus menanjak. Jika Anda bekerja diperusahaan asing maka tuntutan keterampilan bahasa Inggris lebih besar lagi. Berkomunikasi via email atau via tele conference dengan perusahaan pusat ataupun perusahaan cabang di negara lainnya menjadi pekerjaaan sehari-hari bagi mereka yang bekerja di perusahaan asing. Dan semuanya menggunakan bahasa internasional yaitu bahasa asing.
Itulah pentingnya bahasa inggris di masa sekarang ini, marilah kita belajar dari sekarang agar menguasai bahasa inggris untuk masa depan yang lebih baik.
Untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris untuk mahasiswa maupun karyawan dapat mengambil kursus bahasa inggris di EF (English First). Info-info selengkapnya di www.englishfirst.co.id.

Cara Ekstrim Lancar Bicara Bahasa Inggris

INTERMEZZO SEJENAK.... Mungkin banyak sekali tips dan trik cara agar berbicara Bahasa Inggris dengan lancar, jelas, tepat dan akurat, namun kadang cara-cara tersebut luput dari ingatan kita (mending kalau hanya tidak ingat, kalau tidak tahu gimana ya?). Oleh karena itu, disini saya memfasilitasi anda yang sedang giat belajar Bahasa Inggris agar mengingat kembali apa saja cara terbaik supaya bisa bicara Bahasa Inggris dengan lancar dan jelas. Saya tidak sedang menasehati anda semua, hanya sekedar mengingatkan kembali ada beberapa saran singkat agar lancar berbicara dalam Bahasa Inggris.

Namun begitu, jangan salah saran ini adalah cara ekstrim lancar bicara Bahasa Inggris. Namanya juga ekstrim, jika sobat semua tidak berani, ya alangkah baiknya jangan dipaksakan. Namun bagi yang mempunyai jiwa pemberani, tidak salah jika sobat sekalian memilih cara ini. Berikut adalah beberapa cara ekstrim agar lancar bicara Bahasa Inggris:

  1. Jangan Nonton Sinetron (nah ko ga nyambung ya... hoho jangan salah dulu, maksudnya, jangan nonton tontonan yang berbau Bahasa kita, Bahasa Indonesia saja tidak boleh apalagi Bahasa daerah kita, stop doing those !!!!. , selama menekuni Bahasa Inggris, alangkah baiknya Ganti tontonan tersebut dengan nonton video konser Muse, Metallica, Oasis, Queen, My Chemical Romance atau musisi barat lainnya baik yang cewek ataupun cowok, syukur-syukur yang alirannya Rap, kaya Eminem. Khusus untuk Eminem, saat penayangan video klipnya anda harus ikut menyanyikannya. Jika tidak punya video-video tersebut, cukup nonton film barat saja, dan jangan lupa tutup terjemahan yang ada di layar TV anda semua.
  2. Baca Novel "Don Quixote" karangan Miguel de Cervantes sampai hafal hingga titik komanya. Jika tidak punya novel tersebut, cukup baca Novel "Middlemarch" karangan George Eliot dan jangan lupa hafalin semua kosakatanya. (Hal ini dilakukan saat waktu senggang karena tidak ada lagi film barat yang di putar di TV atau anda tidak memiliki CD/DVD film barat lagi yang bisa di tonton.)
  3. Anggap semua orang di sekeliling kita adalah orang bule semuanya, baik itu teman nongkrong, teman sekolah, teman kuliah, dosen, pengemis, tukang ojek, sopir angkot, supir bis, supir taksi, tukang bangunan, kyai, pedagang cimol, pedagang somai, pedagang bakso, dan semua orang yang ada di sekitar kita bahkan orang tua kita sekalipun. (Hal ini agar kita tidak malu berbicara Bahasa Inggris dengan mereka semua. Kita mau beli baju ya ngomong inggris, kita sms ya nulis inggris, kita beli gorengan ya ngomong inggris, kita nawar sepatu ya pake bahasa Inggris dan terus bicara Inggris tanpa perlu memandang dengan siapa kita bicara> Jangan takut kita dibilang "gila", karena tujuan akhir dari cara ekstrim ini adalah menjadikan kita orang gila........

cara belajar bahasa inggris
Saya kira ketiga cara tersebut sudah cukup menghabiskan hari-hari kita, jika ketiga cara ekstrim lancar berbahasa Inggris tersebut sudah dikuasai dalam jangka 3 bulan (alias 3 bulan tanpa berbicara bahasa nasional ataupun bahasa daerah kita, meski hanya satu kata) Maka cara tersebut sudah cukup mewakili sekian ribu cara berbicara Bahasa Inggris dengan Lancar.... 
Oia, satu lagi.... katakan pada pasangan anda, "I am mad, I am Crazy, You !!!!! As Well !!!!!
Berani?????

Ups.. Just Kidding..... Piss
 
Sumber: http://www.englishindo.com/2011/06/cara-ekstrim-lancar-bicara-bahasa.html

Bahasa Inggris dan Pengaruhnya Terhadap Kurikulum Pendidikan di Indonesia

Kebutuhan masyarakat dunia akan penguasaan bahasa Inggris semakin pesat. Bahkan di beberapa negara, bahasa Inggris dijadikan sebagai bahasa kedua setelah bahasa nasional. Di negara lain, bahasa ini digunakan sebagai bahasa nasional mengingat heterogenitas suku dan bangsa penduduknya dan bahasa Inggris dianggap sebagai satu-satunya alat pemersatu bangsa. Kachru dan Nelson (2011) membagi negara pengguna bahasa Inggris ke dalam tiga kategori.
Pertama, negara yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa ibu seperti Inggris, Canada, Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat (Inner Circle Countries). Kedua, adalah negara yang memiliki sejarah institusional Inggris sehingga bahasa ini memegang peranan penting terutama dalam bidang pendidikan, pemerintahan, kesusastraan, dan kebudayaan popular. Negara ini termasuk Nigeria, Singapura, dan India (Outer Circle Countries). Ketiga adalah negara yang menggunakan bahasa Inggris untuk berbagai kepentingan namun tidak menjadikannya sebagai bahasa dominan dalam komunikasi sehari-hari (Expanding Circle Countries). Indonesia, Rusia, dan China adalah negara yang termasuk dalam kategori ini.
Dalam tulisannya, McKay (2003) menyatakan bahwa popularitas bahasa Inggris sesungguhnya bukan semata-mata usaha negara kategori pertama (inner circle countries) untuk menyebarkan bahasa mereka namun lebih kepada kesadaran masayarakat dunia akan pentingnya penguasaan bahasa Inggris. Tidak dapat dipungkiri bahwa secara global, berbagai informasi dunia tertuang dalam bahasa Inggris sehingga untuk mengaksesnya, masyarakat harus memiliki penguasaan tersendiri akan bahasa tersebut.
Penyebaran bahasa Inggris juga turut dipengaruhi perpindahan penduduk dari kategori outer circle countries dan expanding circle countries ke inner circle countries. Perpindahan ini sebagian besar disebabkan oleh kepentingan pekerjaan, pendidikan maupun pencarian suaka politik. Penduduk baru tersebut kemudian berusaha semaksimal mungkin untuk mampu berkomunikasi dalam bahasa setempat sehingga mereka dapat bertahan hidup di tempat mereka yang baru. Bahasa tersebut dapat dikuasai dengan bebagai cara antara lain melalui kursus dan interaksi intensif dengan penduduk setempat sehingga penguasaannya berangsur-angsur meningkat.
Idealnya perkembangan suatu bahasa diikuti oleh peningkatan jumlah penutur aslinya. Namun tidak demikian dengan bahasa Inggris. Seiring perkembangannya, bahasa ini telah digunakan secara global dan sebagian besar penuturnya berasal dari kategori outer dan expanding circle countries. Bahkan, Graddol (2011) memprediksikan bahwa 50 tahun ke depan, akan ada sekitar 462 juta orang yang menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua yang berarti bahwa jumlah penutur asli akan telampaui  oleh jumlah penutur bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau bahasa asing.
Mengapa Memilih Bahasa Inggris?
Sejumlah pertanyaan pun kemudian muncul seiring meningkatnya kebutuhan akan penguasaan bahasa Inggris. Mengapa Bahasa Inggris dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran wajib di hampir setiap jenjang pendiddikan di Indonesia? Mengapa pemerintah memilih bahasa ini? Mengapa bukan bahasa Belanda tidak sepopuler bahasa Inggris, padahal bangsa Indonesia pernah menjadi bagian dari daerah jajahan Belanda?
Dardjowidjojo (2000) menjelaskan bahwa bahasa Belanda tidak dicantumkan dalam kurikulum mengingat sejarah kelam yang pernah dialami oleh bangsa Indonesia. Bahasa ini juga tidak memiliki status yang cukup kuat untuk dijadikan sebagai bahasa internasional. Dilihat dari aspek komunikasi internasional pun, bahasa Belanda belum cukup kuat menancapkan pengaruhnya sehingga semua kalangan merasa membutuhkannya dalam berinteraksi.
Keputusan pemerintah menetapkan bahasa Inggris sebagai salah satu mata pelajaran di berbagai jenjang pendidikan sangat beralasan demi mempersiapkan generasi Indonesia untuk bersaing secara global. Alwasilah (2001) menyatakan bahwa bahasa Inggris seharusnya menjadi bagian dari kurikulum karena bahasa ini merupakan penunjang perkembangan generasi Indonesia. Bagaimana mereka mampu berinteraksi secara luas jika tidak ditunjang dengan kemampuan berbahasa internasional yang baik? Tsui dan Tollefson (2007) menambahkan bahwa jika ingin mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi, maka mau tidak mau seseorang harus memiliki pemahaman tentang penggunaan bahasa Inggris.
Begitu kuatnya pengaruh bahasa Inggris sehingga seorang pakar bahasa bernama Phillipson (1997) menyebutnya dengan linguistic imperialism atau imperialism linguistik. Phillipson menggambarkan bahwa dimasa setelah pendudukannya di berbagai negara, Inggris masih tetap giat menancapkan pengaruhnya dari aspek kebahasaan.
Bahkan bahasa ini menjadi semacam industri yang membuat masyarakat luas merasa membutuhkannya. Sumber-sumber informasi dalam berbagai media tertuang dalam bahasa Inggris, demikian juga hubungan internasional yang dihantarkan dalam bahasa ini. Kachru (1986) mengibaratkannya sebagai lampu Aladdin yang berarti ketika seseorang telah menguasainya maka saat itu pula dia dapat memasuki gerbang bisnis, teknologi, dan pengetahuan.
Beberapa waktu lalu, masyarakat Indonesia mempelajari bahasa Inggris karena bahasa ini merupakan salah satu mata pelajaran wajib bagi pelajar sehingga mau tidak mau mereka harus mengikuti pembelajaran tersebut. Seiring pergeseran waktu dan kebutuhan akan informasi, baik pelajar maupun masyarakat luas menjadikan bahasa Inggris sebagai suatu kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Misalnya, sebahagian instansi pemerintah/perusahaan swasta menjadikan penguasaan bahasa Inggris sebagai salah satu prasyarat dalam perekrutan karyawan/karyawati.
Untuk memenuhi persyaratan tersebut, calon karyawan/karyawati mau tidak mau harus mempersiapkan diri sedini mungkin sehingga dapat menduduki posisi yang dipersyaratkan. Contoh lain adalah penerimaan mahasiswa/mahasiswa pada perguruan tinggi di luar negeri yang tidak memberikan ruang sama sekali kepada calon yang tidak memiliki penguasaan bahasa Inggris yang memadai. Hal ini ditandai dengan prasyarat hasil tes tertentu (TOEFL, IELTS, dan lain-lain) sebagai dasar pertimbangan bagi universitas untuk menerima calon. Selanjutnya disusul dengan persyaratan lain yang tidak terlepas dari penguasaan bahasa Inggris disamping kompetensi lainnya.
Tren ini semakin dipersubur dengan menjamurnya lembaga kursus bahasa asing yang kini telah menjangkau daerah pelosok di Indonesia. Keberadaan lembaga ini sangat membantu masyarakat yang ingin memperkuat penguasaan bahasa asing mereka. Sekolah bukan lagi satu-satunya wadah bagi pelajar untuk mengakses bahasa Inggris. Sekolah dianggap belum maksimal dalam mengaktifkan kemampuan berbahasa asing pelajar sehingga untuk mensupport mereka diperlukan wadah lain di luar sekolah yakni lembaga kursus dan sejenisnya.
Dengan memperkenalkan bahasa Inggris sedini mungkin, diharapkan generasi masa datang dapat turut memiliki andil dalam persaingan global. Hasil penelitian Dardjowidjojo (2000) menunjukkan bahwa bahasa Inggris dipelajari oleh lebih dari 13 juta pelajar di Indonesia. Jumlah ini akan terus meningkat seiring meningkatnya kebutuhan masyarakat akan bahasa ini, bahkan hasil penelitian Crystal (1997) menunjukkan lebih dari 100 negara yang menggunakan bahasa Inggris dalam kurikulum pembelajarannya.
Kurikulum Bahasa Inggris di Indonesia
Pada tahun 1967, Bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa asing yang diajarkan pada tingkat sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas dengan tujuan memberikan peluang kepada peserta didik untuk mengakses ilmu pengetahuan dan teknologi serta memperkuat hubungan internasional bangsa. Namun dalam implementasinya, pembelajaran lebih dititikberatkan pada kemampuan membaca dibanding kemampuan lainnya yakni menyimak, berbicara, dan menulis. (Nur, dalam Kam dan Wong, 2004).
Selanjutnya pada tahun 1984, pendekatan komunikatif (communicative approach) diperkenalkan dengan mengadopsi pendekatan pada Communicative Language Teaching (CLT). Materi membaca masih tetap menjadi fokus pembelajaran ditunjang dengan kemampuan tata bahasa Inggris. Beberapa pakar memandangnya kurang efektif karena kedua unsur tersebut tidak cukup kuat dalam memaksimalkan kemampuan komunikasi verbal peserta didik.
Masalah lain muncul karena masih ada di antara guru-guru yang tidak memiliki pengetahuan memadai tentang CLT sehingga mereka mengalami kesulitan dalam menerapkannya. Kurikulum ini kemudian diperbaharui dengan mengenalkan kurikulum berbasis makna (meaning-based curriculum) pada tahun 1994. Jazadi (1994) mempermasalahkan ketidaksesuaian antara materi pembelajaran, harapan peserta didik, dan pemahaman guru akan kurikulum yang diterapkan. Hal lain yang tidak kalah pentingnya adalah minimnya materi terkait pengalaman dan pengetahuan awal peserta didik sehingga mereka mengalami kesulitan dalam mengekspresikan ide-ide mereka. Pemerintah kemudian memutuskan untuk kembali merevisi kurikulum ini sebagaimana kurikulum sebelumnya.
Sebagai bagian dari proses pembaharuan pendidikan, pemerintah mengenalkan kurikulum berbasis kompetensi (Competence-Based Curriculum) atau biasa disebut kurikulum 2004. Kurikulum ini memuat berbagai materi pembelajaran autentik yang diadopsi dari kebudayaan bahasa target (bahasa Inggris) dengan tujuan agar peserta didik memiliki pengetahuan yang cukup tentang negara dan kebudayaan penutur bahasa Inggris asli. Hal ini cukup menyulitkan guru dan peserta didik dalam memahami materi karena kurangnya pemahaman akan negara target dan kebudayaannya.
Dalam rangka memperbaharui kurikulum 2004, kurikulum berbasis sekolah (school-based curriculum) selanjutnya diperkenalkan pada tahun 2006 dengan kebijakan bahwa masing-masing satuan pendidikan untuk mendesain materi pembelajarannya sendiri sesuai dengan kondisi nyata satuan pendidikan. Namun tidak semua satuan pendidikan memiliki kesiapan yang sama sehingga kurikulum ini tidak terlaksana secara serentak. Kurikulum tersebut menganut pembelajaran berbasis kontekstual (Contextual Teaching-Learning) yang memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk membangun pengetahuan sendiri sesuai dengan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.
Untuk menyempurnakan kurikulum tersebut di atas, pemerintah kembali melakukan perubahan dengan mengimplementasikan Kurikulum 2013. Kurikulum ini lebih menekankan pada pendekatan ilmiah (Scientific Learning) dengan model pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning), pembelajaran berbasis penemuan (discovery learning), dan pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Secara garis besar, materi pembelajaran bahasa Inggris ditekankan pada kompetensi berbahasa sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan gagasan dan pengetahuan.
Siswa dibiasakan membaca dan memahami makna teks serta meringkas dan menyajikan ulang dengan bahasa sendiri. Siswa dibiasakan menyusun teks yang sistematis, logis, dan efektif melalui latihan-latihan penyusunan teks, siswa dikenalkan dengan aturan-aturan teks yang sesuai sehingga tidak rancu dalam proses penyusunan teks (sesuai dengan situasi dan kondisi: siapa, apa, dimana), dan siswa dibiasakan untuk dapat mengekspresikan dirinya dan pengetahuannya dengan bahasa yang meyakinkan secara spontan. (Pedoman Diklat Kurikulum 2013, 2013).
Implikasi Bahasa Internasional Terhadap Kurikulum
Sebagai bahasa internasional, bahasa Inggris tidak lagi dimiliki sepenuhnya oleh penutur asli (inner circle countries), tapi telah dimiliki oleh komunitas yang lebih luar mencakup penutur bahasa Inggris sebagai bahasa kedua atau sebagai bahasa asing. Smith (dalam McKay,2003) memaparkan tiga konsep mendasar bahasa Inggris sebagai bahasa internasional dalam pembelajaran, yakni pebelajar tidak berkewajiban untuk mengadopsi kebudayaan penutur asli bahasa Inggris, bahasa Inggris telah dimiliki oleh semua kalangan dan tidak terbatas pada penutur asli bahasa Inggris, dan tujuan pembelajaran bahasa Inggris adalah memampukan pebelajar mengomunikasikan ide-ide dan kebudayaan mereka kepada orang lain.
Konsep tersebut diatas kemudian menjadi bahan pertimbangan bagi para pemangku kepentingan dalam memformulasikan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan pebelajar termasuk di Indonesia. Jazadi (2000). Kurikulum 2006 merupakan langkah awal dalam mengimplementasikan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional. Hal ini dapat dilihat pada penyajian materi pembelajaran kontekstual sesuai dengan pengalaman nyata peserta didik dan tidak lagi sepenuhnya mengadopsi materi dan budaya dari negara bahasa target.  Kirkpatrick (2002) menegaskan bahwa bangsa Indonesia tidak membutuhkan kurikulum yang menuntut mereka memahami kebudayaan penutur asli tapi lebih kepada pemahaman akan kebudayaan mereka sendiri sehingga nantinya mereka dapat mempromosikan budayanya secara global.
Melihat materi pembelajaran bahasa Inggris pada kurikulum 2013, bahasa Inggris sebagai bahasa internasional sudah tercantum didalamnya dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik mengekspresikan gagasan mereka secara spontan sesuai dengan pengalaman nyata mereka sehari-hari, tingkat kesulitan materi sudah disesuaikan dengan perkembangan peserta didik, pembelajaran berpusat pada peserta didik dan guru bertindak sebagai fasilitator, serta materi pembelajaran memuat budaya lokal Indonesia yang beraneka ragam.
Perkembangan bahasa Inggris sebagai bahasa internasional telah berkontribusi dalam pengembangan kurikulum pembelajaran bahasa Inggris dengan tidak mengorientasikan pembelajaran pada budaya bahasa target semata akan tetapi turut memberikan keleluasaan bagi pebelajar untuk memahami budayanya sendiri serta menggunakan bahasa Inggris tidak hanya untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa Inggris (inner circle coutries) akan tetapi dapat pula berinteraksi dengan nonpenutur bahasa Inggris asli (outer circle countries dan expanding circle countries). (*)

Sumber: http://makassar.tribunnews.com/2014/02/19/pengaruh-bahasa-inggris-terhadap-kurikulum-pendidikan

13 Alasan "Wajib" Anda Harus Mempelajari Bahasa Inggris

Ada beberapa alasan mengapa banyak siswa “harus” belajar Bahasa Inggris. Alasan-alasan ini sepatutnya bisa membuat siswa menjadi lebih termotivasi untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa Inggris mereka. Jika anda adalah salah satu siswa tersebut, alangkah baiknya dan mulianya jika anda membaca berbagai alasan belajar Bahasa Inggris ini.

Seandainya alasan belajar Bahasa Inggris hanyalah karena Bahasa Inggris adalah salah satu bahasa Internasional, hmm, basi..... Madingnya sudah siap terbit!!! (upss... kok jadi AADC ya xixixi). Lanjut... meskipun jumlahnya tidak sebanyak “kosakata” yang tertera dalam Kamus, setidaknya alasan-alasan ini bisa mewakili ribuan alasan lainnya. Yuk kita simak saja langsung “reasons” mengapa anda belajar Bahasa Inggris di bawah ini.

PERTANYAAN : WHY DO YOU HAVE TO LEARN ENGLISH? (MENGAPA ANDA HARUS BELAJAR BAHASA INGGRIS?)

JAWABAN : BECAUSE (KARENA . . .)
  1. I want to get good marks in English tests and improve my evaluation in the school report (Saya ingin mendapatkan nilai yang bagus dalam tes Bahasa Inggris dan ingin meningkatkan nilai rapor sekolah saya)
  2. I want to be able to understand English movies and TV programmes without looking at subtitles. (Saya ingin memahami film dan program TV berbahasa Inggris tanpa melihat terjemahan subtitle berbahasa Indonesia)
  3. I want to enter a secondary school or a university of my choice. (Saya ingin masuk sekolah / universitas pilihan saya)
  4. I want to be able to read English books and magazines with ease. (Saya ingin bisa membaca buku dan majalah berbahasa Inggris dengan mudah)
  5. I want to study at a school or a university in a foreign country if I have a chance. (Saya ingin belajar di sekolah / universitas luar negeri jika saya memiliki kesempatan)
  6. I want to make friends with people living in foreign countries by exchanging letters and e-mails.(Saya ingin berteman dengan orang yang hidup di luar negeri dengan saling bertukar surat dan e-mail)
  7. I want to get a nice job with good salaries and good working conditions. (Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang enak dengan gaji yang “sesuai” dan kondisi kerja yang baik)
  8. I want to be able to communicate freely in English with people from different countries. (Saya ingin bisa berkomunikasi dalam Bahasa Inggris secara bebas dengan orang-orang dari negara-negara yang berbeda)
  9. I want to get a job in which I can use my English. (Saya ingin mendapatkan pekerjaan yang bisa memanfaatkan Bahasa Inggris yang saya miliki)
  10. I want to learn about the lifestyles and customs in foreign countries such as England and America.(Saya ingin mempelajari gaya hidup dan adat istiadat di luar negeri seperti Inggris dan Amerika)
  11. I want to work either for an international organisation or for a global company. (Saya ingin bekerja di organisasi internasional atau perusahaan global)
  12. I want to know how the English language reflects the way of thinking of English-speaking people. (Saya ingin mengetahui bagaimana gambaran Bahasa Inggris mempengaruhi cara pandang orang-orang yang yang berbicara dengan Bahasa Inggris)
  13. I want to get married with foreign celebrity. (Saya ingin menikah dengan artis luar negeri)
alasan wajib belajar
Bagi saya pribadi, alasan nomor 13 adalah alasan paling unik meski tantangannya begitu sangat berat dan hebat. Namun, tidak ada salahnya kita memiliki alasan, bukan?
 
Bagi anda, dari sekian 13 Alasan di atas, apakah salah satunya / salah dua / salah tiga / salah semuanya (huhuhuhu) menjadi alasan mengapa anda belajar Bahasa Inggris. Jika ada, coba sebutkan, nomor berapakah pilihan anda?
 
Jika daftar di atas tidak ada satupun yang sesuai dengan jawaban anda, silahkan sebutkan alasan lain mengapa anda harus mempelajari Bahasa Inggris agar setidaknya semakin banyak alasan mengapa “kita” harus “bisa” Bahasa Inggris, oke bro and sist.
 
Sekian saja tulisan mengenai berbagai alasan “wajib” mengapa anda harus mempelajari Bahasa Inggris. Jika ada kesalahan mengenai “terjemahan” atau bagian dalam tulisan ini, silahkan berikan kritik yang membangun demi kebaikan kita bersama. 
 
Sumber: http://www.englishindo.com/2013/09/alasan-belajar-bahasa-inggris.html
Kepala MIN Wakil Ka.MIN
Mahdi Idrus, S.Ag. (Ka.) dan Person, S.Pd.I (Wakil)
 
WebBlog Created by DATAstudi Information - thankstoomedia corp.
Copyright © 2015. MIS DDI Manding - All Rights Reserved
Madrasah Ibtidaiyah Swasta (MIS) Darud Da'wah Wal-Irsyad (DDI) Manding - Polewali Mandar
Kecamatan Polewali - Kabupaten Polewali Mandar - Provinsi Sulawesi Barat